Pengertian
Akun
Akun
adalah suatu formulir yang digunakan sebagai tempat mencatat
transaksi keuangan yang sejenis dan dapat merubah komposisi harta,
kewajiban dan modal perusahaan.
Nomor
Akun
Kode
Akun
|
Perkiraan
Akun
|
101 | Kas |
102 | Persediaan Barang Dagang |
103 | Piutang Usaha |
104 | Penyisihan Piutang Usaha |
105 | Wesel Tagih |
106 | Perlengkapan |
107 | Iklan Dibayar Dimuka |
108 | Sewa Dibayar Dimuka |
109 | Asuransi Dibayar Dimuka |
111 | Peralatan |
112 | Akumulasi Penyusutan Peralatan |
113 | Kendaraan |
114 | Akumulasi Penyusutan Peralatanan Kendaraan |
115 | Gedung |
116 | Akumulasi Penyusutan Gedung |
201 | Utang Usaha/Dagang |
202 | Utang Wesel |
203 | Utang Gaji |
204 | Utang Pajak Penghasilan |
205 | Utang Hipotek |
206 | Utang Obligasi |
300 | Modal/Ekuitas |
301 | Prive |
400 | Penjualan |
401 | Retur Penjualan |
402 | Potongan Penjualan |
500 | Pembelian |
501 | Beban Angkut Pembelian |
502 | Potongan Pembelian |
600 | Beban Gaji Toko |
601 | Beban Gaji Kantor |
602 | Beban Sewa Gedung |
603 | Beban Asuransi |
604 | Beban Penyesuaian Piutang |
605 | Beban Perlengkapan Kantor |
606 | Beban Perlengkapan Toko |
607 | Beban Iklan |
608 | Beban Penyusutan Peralatan |
609 | Beban Penyusutan Gedung |
610 | Beban Bunga |
611 | Beban Listrik Dan Telepon |
612 | Beban Administrasi Dan Umum |
611 | Beban Lain-Lain |
Akun digolongkan
menjadi 2 (dua) kelompok:
- Akun Riil/Akun Dalam Neraca (Balance sheet accounts)
Akun riil disebut
juga akun neraca yang sifatnya permanen. Artinya, tetap berkelanjutan
dari satu periode pembukuan ke periode pembukuan berikutnya.
- Harta/Aktiva (Assets)
Harta atau aktiva
adalah setiap sumber daya yang dimiliki perusahaan yang berguna pada
waktu sekarang dan waktu yang akan datang. Atau dengan kata lain,
aktiva adalah sumber-sumber ekonomis yang dimiliki perusahaan dan
masih akan mendatangkan manfaat di kemudian hari. Penggolongan harta
berdasarkan likuidasinya (kemudahan untuk dicairkan atau diuangkan)
antara lain:
- Harta Lancar (Current Assets)
Harta lancar adalah
harta yang tingkat likuidasinnya tinggi, artinya harta tersebut dapat
dengan segera berubah dalam waktu kurang dari satu tahun atau
kekayaan lain yang dapat dicairkan menjadi uang tunai serta habis
dipakai dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Harta lancar
antara lain:
- Kas (Cash), adalah jumlah uang tunai yang tersedia di tangan (cash on hand) atau di bank (cash in bank) yang dicairkan menjadi uang tunai atau habis dipakai dalam jangka waktu kurang dari satu tahun (dalam siklus normal perusahaan). Misalnya, uang tunai, cek, dan giro bank kecuali deposito.
- Surat-surat berharga (Market Able Securities) adalah saham atau obligasi yang dimiliki perusahaan-perusahaan dan setiap saat siap diperjualbelikan. Misalnya, saham dan obligasi.
- Piutang wesel atau wesel tagih (Notes Receivable) adalah hak tagih atas janji tertulis yang menyatakan sanggup untuk membayar pada waktu tertentu dengan jumlah tertentu.
- Piutang usaha atau piutang dagang (Account Receivable) adalah tagihan kepada pihak lain. Tagihan ini timbul akibat penjualan barang atau jasa secara kredit.
- Persediaan barang dagangan (Merchandise Inventory) adalah jumlah barang yang dibeli perusahaan untuk dijual kembali dengan tujuan untuk mencari laba.
- Persediaan barang (Inventory of Supplies) adalah sejumlah barang yang dimiliki oleh perusahaan untuk dipakai dalam kegiatan usaha. Ciri utamanya adalah bahwa perlengkapan ini proses pemakaiannya sekaligus habis atau tidak sekaligus habis, dan diperkirakan masa penggunaannya relatif singkat, kurang dari satu tahun.
Misalnya:
perlengkapan toko (store
supplies),
seperti kertas pembungkus, plastik.
- Beban dibayar di muka (Prepaid Expenses) adalah beban yang dikeluarkan tetapi belum dianggap sebagai beban selama hasil yang diperoleh dari pengeluaran beban tersebut belum dimanfaatkan atau dikonsumsi.
Misalnya: asuransi
dibayar di muka (prepaid
insurance),sewa
dibayar di muka (prepaid
rent).
- Pendapatan yang masih harus diterima (Accrued Revenues) adalah suatu pengorbanan berupa jasa yang waktunya sudah berlalu tetapi imbalan atau balas jasanya belum diterima.
Misalnya: bunga yang
masih harus diterima (accrued
interest receivable),
sewa yang masih harus diterima (accrued
rent receivable)
- Harta Investasi (Investment Assets) atau Investasi Jangka Panjang (Long Term Investment)
Harta investasi
adalah penanaman modal dalam jangka panjang (lebih dari satu tahun)
terhadap perusahaan lain.
Misalnya :
- Investasi dalam saham (investment in stock), investasi dalam obligasi (investment in bond), dan surat berharga lainnya.
- Investasi dalam bentuk dana yang akan digunakan pada masa mendatang (untuk kepentingan ekspansi).
- Investasi dalam bentuk aktiva lainnya (tanah, dengan rencana penggunaan di masa yang akan datang.
- Harta Tetap Berwujud (Tangible Fixed Assets)
Harta tetap berwujud
adalah harta kekayaan perusahaan yang digunakan untuk operasional
usaha. Sifat pemakaiannya relatif tetap dan jangka waktu pemakaiannya
tahan lama atau lebih dari satu tahun. Harta tetap berwujud antara
lain:
- Peralatan (Equipment) adalah harta yang digunakan untuk operasional perusahaan yang manfaat pemakaiannya relatif tahan lama dan biasanya terdiri dari berbagai jenis barang.
- Bangunan (Building) adalah bangunan yang siap digunakan untuk operasional usaha.
- Akumulasi penyusutan harta tetap (Accumulated depreciation of fixed assets) adalah pengelompokkan nilai penyusutan aktiva tetap akibat manfaatnya berkurang setiap kali digunakan.
- Tanah (Land) adalah tanah tempat usaha.
- Perabot dan perlengkapan (Furniture and fixture).
Peralatan
lainnya serta hak atas tanah ataupun sumber-sumber lainnya.
- Harta Tetap Tidak Berwujud (Intangible Fixed Assets)
Aktiva yang tidak
berwujud adalah aktiva yang tidak memiliki bentuk dan wujud fisik
(abstrak) tetapi memiliki nilai yang dicerminkan oleh hak atau hak
istimewa atau posisi yang menguntungkan perusahaan dalam memperoleh
pendapatan.
Aktiva tidak
berwujud ini digunakan oleh perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk
dijual kembali dalam rangka kegiatan perusahaan serta memiliki masa
manfaat yang relatif permanen.
Berdasarkan masa
manfaatnya, aktiva ini diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:
1. Aktiva
yang tidak berwujud, yang masa manfaatnya dibatasi oleh
Undang-undang, Peraturan Pemerintah, atau oleh sifat aktiva itu
sendiri, seperti:
- Hak Paten (Patens) adalah hak untuk memproduksi atau menggandakan suatu penemuan agar memberikan penghasilan bagi pemilik hak.
- Hak cipta (Copyright) adalah hak yang diberikan kepada seseorang karena menciptakan sesuatu yang belum dikenal sebelumnya.
- Hak monopoli suatu usaha (Franchise) adalah hak yang diberikan kepada seseorang atau perusahaan untuk menggunakan barang atu nama pemberi hak.
2. Aktiva
yang tidak berwujud yang masa manfaatnya tidak terbatas, seperti:
- Good will adalah nama baik perusahaan yang merupakan suatu kelebihan untuk memperoleh keuntungan atau laba lebih baik dibandingkan dengan perusahaan lain.
- Merek dagang (Trade mark) yaitu hak yang diberikan oleh pemerintah kepada perusahaan atau seseorang untuk menggunakan suatu merk tertentu yang dilindungi hukum.
- Harta Lain-lain (The Other Assets)
Harta lain-lain
adalah harta tetap perusahaan yang belum/tidak digunakan dalam
operasional perusahaan antara lain, pembelian tanah untuk cadangan
perusahaan dan bangunan yang masih dalam proses.
- Kewajiban / Utang (Liabilities)
Kewajiban merupakan
utang perusahaan yang harus dibayar kepada pihak lain dalam jangka
waktu tertentu atau tuntutan (klaim) seseorang atau kelompok
perorangan terhadap kekayaan perusahaan, kewajiban digolongkan dengan
urutan berdasarkan jangka waktu pelunasan. Kewajiban terdiri dari
kewajiban lancar dan kewajiban jangka panjang.
- Kewajiban lancar (Current Liabilities) atau Utang Jangka Pendek (Short Term Liabilities)
Kewajiban lancar
adalah utang yang harus dilunasi dalam jangka waktu kurang dari satu
tahun. Kewajiban lancar antara lain:
- Utang wesel atau wesel bayar (notes payable) adalah surta janji pengakuan bersedia untuk membayar sejumlah uang tertentu pda waktu tertentu kepada siapa saja yang tercantum dalam surta tersebut atau yang ditunjuk.
- Utang dagang atau utang usaha (account payable) adalah segala pembelian barang dagangan maupun barang yang digunakan untuk operasional usaha secara kredit.
- Beban yang masih harus dibayar (accerued expenses) adalah kewajiban yang timbul karena perusahaan telah menerima jasa dari pihak lain pada waktu satu periode tetapi belum dibayar. Contoh : utang gaji, utang pajak, dan utang bunga.
- Pendapatan yang diterima di muka (unearned revenue)adalah kewajiban yang timbul karena perusahaan menerima uang yang lebih dahulu sedangkan penyerahan barang atau jasa dilakukan pada periode mendatang. Contoh : sewa diterima di muka dan komisi diterima di muka.
- Porsekot pendapatan (deferred revenue)
- Kewajiban jangka panjang (Long Term Liabilities/Debt)
Kewajiban jangka
panjang adalah utang yang akan dilunasi dalam jangka waktu lebih dari
satu tahun dengan pembayaran baik diangsur maupun sekaligus.
Kewajiban jangka panjang antara lain:
- Utang obligasi (bond payable) adalah kewajiban yang timbul karena perusahaan menerbitkan surat-surat obligasi.
- Utang hipotek (mortgage payable) adalah kewajiban yang harus dijamin dengan harta tidak bergerak, misalnya tanah dan bangunan.
- Kredit investasi adalah kewajiban yang timbul karena perusahaan memperoleh pinjaman dari pihak lain untuk melakukan investasi.
- Kewajiban lain-lain (Other liabilities)
Kewajiban lain-lain
adalah utang yang tidak dapat secara layak diklasifikasikan sebagai
kewajiban lancar maupun kewajiban jangka panjang. Misalnya, utang
kepada pemilik saham.
- Modal (Capital)
Modal adalah hak
milik atau kekayaan pemilik (owners
equity) dalam
perusahaan, yaitu sebesar selisih antara total aktiva dengan
kewajiban perusahaan. Modal untuk perusahaan perseroan disebut
kekayaan pemegang saham (stockholders
equity).
Modal juga dapat diartikan sebagai kewajiban perusahaan membayar hak
pemilik bila diperlukan, misalnya ketika ada anggota yang keluar atau
perusahaan dilikuidasi (dibubarkan). Contoh akun modal adalah:
- Modal pribadi
- Modal saham (untuk PT)
- Laba yang ditahan
- Modal simpanan (untuk koperasi atau modal anggota)
B.
Akun
nominal / Akun dalam laporan laba/rugi
Akun nominal adalah
akun yang digunakan untuk mencatat sumber-sumber penghasilan dan
penyebab terjadinya beban-beban, dari satu kesatuan ekonomi untuk
menunjukkan suatu jumlah penghasilan atau kerugian bersih pada satu
periode tertentu. Laporan ini sering disebut dengan “laporan
rugi/laba atau ikhtisar rugi/laba, profit dan loss
statement, earning statement dan income statement”.
Secara umum, urutan
klasifikasi akun nominal dalam laporan rugi/laba dapat dikelompokkan
menjadi:
- Pendapatan (Income, Revenue)
Pendapatan adalah
peningkatan jumlah aktiva atau penurunan kewajiban perusahaan, yang
timbul dari penyerahan barang atau jasa atau kegiatan usaha yang lain
di dalam satu periode akuntansi. Tidak termasuk dalam pengertian
pendapatan adalah peningkatan aktiva atau penurunan kewajiban
perusahaan yang timbul dari adanya pembelian harga, investasi oleh
pemilik diperolehnya pinjaman, dan koreksi laba/rugi periode yang
lalu.
Pendapatan yang
berasal dari penyerahan barang dagangan (untuk Perusahaan Dagang)
atau pendapatan yang berasal dari penyerahan barang hasil produksi
(untuk Perusahaan Manufaktur) umumnya menggunakan istilah
“penjualan”, sedangkan istilah “pendapatan usaha/jasa”
umumnya digunakan untuk menyatakan pendapatan yang berasal dari
penyerahan jasa (Perusahaan Jasa).
Berdasarkan sumber
pendapatan tersebut diperoleh, pendapatan dapat dikelompokkan
menjadi:
- Pendapatan Usaha, yaitu pendapatan yang diperoleh dari hasil usaha pokok atau utama perusahaan, yaitu berupa pendapatan jasa/usaha (Fees Income), penjualan/barang dagangan atau barang hasil produksi (Sales Income).
- Pendapatan di Luar Usaha/Pendapatan Lain-lain (The Other Income), yaitu pendapatan yang diperoleh dari hasil di luar usaha pokok atau utama perusahaan. Misalnya:
- Pendapatan bunga
- Pendapatan sewa (rent income)
- Penjualan aktiva tetap (gain on sales of fixed assets)
- Beban usaha (beban operasi)
Beban
operasi (Operating-expense) adalah
beban-beban yang berhubungan dengan aktivitas usaha pokok perusahaan.
Umumnya beban ini dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
- Beban Penjualan (selling-expense)
Yaitu
beban-beban yang terjadi sehubungan dengan aktivitas penjualan dan
pemasaran barang/jasa.
Misalnya:
- Beban Gaji Bagian Penjualan (Sale Salaries)
- Beban Komisi Penjualan (Sales Commission)
- Beban Iklan (Advertising Expense)
- Beban Supplies (Supplies Expense), dll.
- Beban Umum dan Administrasi (General and Administrative Expense):
Yaitu
beban-beban yang terjadi sehubungan dengan aktifitas perusahaan dalam
bidang administrasi dan beban-beban umum.
Misalnya:
- Gaji Bagiam Umum dan Administrasi (Office Salaries)
- Beban Jasa Profesional (Profesional Service Exp)
- Beban Asuransi (Insurance Expense)
- Beban Telepon, Listrik, dan Air (Telephone, Electric, and Water Expense)
- Beban Supplies Kantor (Office Supplies Expense)
- Beban Penyusutan Gedung, dll.
0 komentar:
Post a Comment