Sunday, 29 November 2015

Motivasi Menurut Ajaran Islam

Kita sebagai orang yang beragama islam harus mematuhi dan menjalankan apa yang diperintahkan oleh Allah SWT terhadap hamba-Nya. Manusia diberikan akal atau pikiran yang tujuannya adalah untuk berfikir, sehingga tindakan atau perilaku yang akan kita lakukan diharapkan dapat membawa manfaat untuk diri kita sendiri dan juga orang lain. Berbeda dengan makhluk lainnya, manusia sangat istimewa, akal sehat tersebut yang membedakan manusia dengan makhluk yang lain seperti hewan maupun tanaman/tumbuhan. Selain diberi akal, manusia juga diberi 5 macam panca indera, penglihatan/mata, pendengaran/telinga, penciuman/hidung, pengecap/lidah, peraba/kulit yang meskipun tidak semua manusia diberikan secara lengkap oleh Allah SWT. Kita wajib mensyukuri dan memanfaatkan apa yang telah Allah SWT berikan kepada kita. Tidak ada manusia yang sempurna dimuka bumi ini, dimata Allah SWT semua manusia sama, yang membedakan antara manusia satu dengan manusia yang lain adalah ketaqwaannya terhadap Allah SWT.

Motivasi dalam islam mencakup motivasi fisiologis, psikologis dan spiritual. Fisiologis merupakan hal yang pokok dan paling dasar dari kehidupan manusia. Banyak manusia yang menderita karena kebutuhan fisiologisnya (makan, minum, seks dll) tidak terpenuhi. Dalam memenuhi kebutuhan fisiologisnya tersebut manusia dituntut untuk berusaha dalam mencapainya, tidak hanya dengan usaha secara fisik saja namun juga dengan berdo’a. Dalam ajaran agama islam usaha dan berdo’a disebut dengan ikhtiar, dan diyakini dengan ikhtiar tersebut apa yang diinginkannya akan terwujud. Tetapi manusia hanya dapat berencana dan Allah SWT lah yang menentukan.
Dalam mengendalikan kebutuhan fisiologisnya tidak semua manusia dapat mengontrol apa yang diinginkannya, banyak orang yang terjebak dikarenakan orang tersebut melakukan tindakan yang buruk untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Dalam ajaran islam untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan penguatan iman yaitu:

  1. Shalat
Shalat adalah tiang agama, shalat adalah dasar keimanan seseorang, shalat termasuk dalam amalan manusia yang diperhitungkan pertama kali diakhirat nanti. Tidak hanya shalat wajib namun lakukan dan perbanyaklah dengan shalat sunnah. Terkadang shalat yang wajib pun masih ditinggalkan bagaimana dengan shalat sunnah? Yang utama dan diutamakan memang shalat wajibnya dan kalau bisa shalatnya berjama’ah, munfarid memang diperbolehkan tetapi alangkah lebih baiknya berjama’ah dimasjid. Munfarid hanya mendapatkan 1 pahala dan berjama’ah mendapat 27 pahala. Shalat sunnah memang berat, semua butuh proses agar dapat istiqomah. Dengan memperbanyak shalat sunnah semakin sering kita berbicara dengan Allah akan semakin dekat pula kita dengan-Nya. Dan insyaallah orang yang dekat dengan tuhan-Nya lebih kuat keimanannya.

  1. Membaca al-qur’an
Orang yang beragama islam wajib bisa membaca al-qur’an. Semua orang islam memang mempunyai al-qur’an disetiap rumahnya tapi tidak semua orang membaca al-qur’an tersebut. Sulit untuk menyadarkan seseorang agar mau membaca al-qur’an. Alasan yang sering didengar adalah tidak sempat, tidak memiliki waktu, karena sibuknya dengan pekerjaan dan kegiatan didunia. Membaca al-qur’an tidak perlu banyak yang penting bisa istiqomah. Sempatkan membaca al-qur’an setelah shalat wajib, selain masih menggunakan mukena dapat meminimalisir perasaan malas.

  1. Berkumpul dengan orang saleh

Mengikuti pengajian, disana dapat memperoleh ilmu agama hanya dengan menghadiri dan mendengarkan. Pengajian juga biasanya tidak berlangsung lama, mungkin sekitar 1 sampai 2 jam paling lama. Atau bisa melihat acara pengajian atau talkshow tentang agama ditelevisi. Kita bisa lebih memahami apa saja yang terdapat dalam ajaran agama islam.

0 komentar:

Post a Comment