Monday, 30 November 2015

Penciptaan Manusia Dalam Al-Qur'an

Khalaqa mempunyai arti menciptakan atau membentuk. Pengertian dari kata khalaqa, adalah menciptakan sesuatu yang baru, tanpa ada contoh terlebih dahulu. Secara umum pengertian dari kata khalaqa, penciptaan dari tidak ada menjadi ada atau penciptaan sesuatu yang baru dari sesuatu yang telah ada terlebih dahulu.
Penciptaan manusia adalah suatu proses yang secara individual, manusia tidak terlibat didalamnya. Tuhan pun juga tidaklah langsung terlibat, keterlibatan Tuhan dalam proses penciptaan manusia, diatur melalui hukum-hukum yang telah ditetapkan-Nya.
  1. Jasad
Menurut Abu Ishak jasad adalah sesuatu yang tidak bisa berpikir dan tidak dapat dilepaskan dari pengertian bangkai. Sedangkan menurut al-Lais jasad adalah tubuh manusia yang berupa darah dan daging. Jadi kesimpulannya, jasad manusia adalah badan kasar manusia, yang nampak pada luarnya dapat diraba dan difoto serta menempati ruang dan waktu tertentu.
Jasad manusia mengalami perubahan oleh pertumbuhan usianya, mengalami ketuaan dan kerusakan. Dengan datangnya kematian, maka jasad manusia kembali ke asalnya. Jasad tidak menentukan manusia dipandang baik atau buruk. Manusia dipandang baik atau buruk dari perbuatannya. Apabila manusia sampai melakukan hal yang buruk terus menerus dan sudah menjadi kebiasaannya ia bisa kehilangan kemanusiaannya. Realitas jasad adalah realitas manusia yang pokok, tanpa adanya jasad tidak dapat dipahami adanya manusia karena
dengan jasadnya realitas manusia dapat dilihat pada aktivitas dalam ruang dan waktu tertentu.
  1. Hayat
Al-Hayat artinya hidup. Dalam kehidupan sehari-hari maksud dari al-hayat untuk benda-benda hidup yaitu manusia, binatang, dan tumbuh-tumbuhan. Hidup pada dasarnya adalah gerak. Hakikat hidup adalah gerak, perubahan atau dinamika. Jadi, esensi hidup ada pada gerakan, suatu kehidupan tidak dapat dimengerti tanpa adanya gerakan, dan dalam setiap gerakan menandai adanya kehidupan.
  1. Ruh
Pada umumnya ruh adalah sesuatu yang amat penting bagi kehidupan manusia. Apabila ruh sangatlah amat penting bagi kehidupan manusia apakah manusia menyadarinya? Kelak Tuhan akan meminta pertanggungjawaban manusia atas perbuatannya. Jadi, manusia harus mengetahui kemampuan yang diberikan oleh Tuhan untuk memahami dirinya, memahami segala akibat-akibat dari perbuatannya, memahami sesuatu yang sangat penting untuk dirinya yaitu ruh.
Pengetahuan tentang ruh bersifat spiritual. Ruh sering dipahami sebagai pusat kehidupan, atau yang menghidupkan. Sebagai pusat kehidupan, maka kehidupan ada jika ada ruh, sedangkan kematian berarti tidak adanya ruh. Jika ruh itu keluar maka manusia tidak akan bernafas.
  1. Nafs
Menurut Ibn al-Bari, nafs bisa bermakna ruh. Menurut Ibn Abbas, dalam setiap diri manusia terdapat dua unsur nafs, yaitu nafs akal yang bisa membedakan sesuatu dan nafs ruh yang menjadi unsur kehidupan. Di kalangan filsafat islam, an-nafs diartikan sebagai jiwa.
Nafs dalam pengertian diri, keakuan, muncul setelah kelahiran manusia yang sempurna, suatu bentuk yang muncul setelah tahap jasad, hayat, dan ruh terlampaui.

Peran Jasad, Hayat, Ruh untuk Membentuk Unsur ke-4 Manusia, Nafs

Jasad, Hayat, Ruh merupakan tahapan-tahapan untuk pembentukan Nafs. Jasad itu sendiri adalah badan kasar manusia, yang nampak pada luarnya dapat diraba dan difoto serta menempati ruang dan waktu tertentu. Hayat adalah hidup, hidup adalah gerak. Setiap gerakan menandai adanya suatu kehidupan. Dan Ruh adalah pusat kehidupan, atau yang menghidupkan. Ketiga unsur ini mempunyai peran dan pengertian sendiri-sendiri untuk pembentukan Nafs. Ketiga unsur ini saling berkaitan dan melengkapi. Apabila pada salah satunya tidak ada, Nafs tidak terbentuk dengan sempurna.

0 komentar:

Post a Comment