Judul
: Psikologi
Perkembangan
Penulis : Dra. Wiji Hidayati, M.Ag dan Sri
Purnami, S.Psi
Penerbit
: TERAS
Tahun
: 2008
Perkembangan Fase Awal
Kanak-Kanak
Fase awal kanak-kanak mulai usia 2-6
tahun, fase ini dimana anak masuk PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dan TK
(Taman Kanak-kanak).
- Aspek-aspek
perkembangan
1. Perkembangan
Fisik
Pada
fase awal kanak-kanak, rata-rata pertumbuhan tinggi pada anak 6,25cm per tahun
sedangkan untuk berat badan 2,5 sampai 3,5kg per tahun. Pada usia 6 tahun,
kurang lebih berat badan harus mencapai 7 kali berat pada saat lahir.
Tulang
dan otot anak mengalami tingkat pengerasan, otot menjadi lebih besar, kuat dan
berat, sehingga badan anak lebih kurus meskipun berat badannya bertambah. Selain
badan, gigi juga mengalami pertumbuhan yaitu selama 4-6bulan pertama pada masa
awal kanak-kanak, 4 gigi bayi yang terakhir muncul yaitu geraham belakang.
Akhir dari fase awal kanak-kanak biasanya memiliki 1 atau 2 gigi didepan dan
beberapa celah dimana gigi dapat tumbuh kembali.
Pada
perkembangan motorik anak dapat mempelajari tentang keterampilan. Pada
keterampilan tangan, anak dapat melempar dan menangkap bola, mewarnai dan
menggambar dengan menggunakan pensil atau crayon, sedangkan pada keterampilan
kaki, anak belajar melompat dan berlari. Keterampilan makan dan berpakaian
sendiri dimulai pada masa bayi dan disempurnakan pada fase awal kanak-kanak.
Antara usia 3-4 tahun anak dapat mempelajari sepeda roda 3 dan berenang.
- Perkembangan
Intelektual
Menurut
teori perkembangan kognitif Piaget, pada fase awal kanak-kanak berada pada
tahap perkembangan praoperasional (2-7tahun) yaitu belum matangnya cara kerja
pikiran, pemikirannya masih kacau dan belum terorganisasi dengan baik.
- Perkembangan
Bahasa dan Bicara
Bahasa
dibutuhkan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Bahasa anak
dipengaruhi oleh lingkungan, apabila seseorang mengatakan dan memberi masukan
pada anak, anak tersebut akan meniru. Jadi apabila tidak ada yang ditiru tidak
ada input dalam perkembangan bahasa. Selain itu, dari orang-orang disekitar
anak harus menanggapi dan memperhatikan tingkah laku anak.
Perkembangan
bahasa anak usia prasekolah dapat diklasifikasikan ke dalam 2 tahap:
- Masa
usia 2 sampai 2tahun 6bulan
1) Sudah
mulai bisa menyusun kalimat tunggal yang sempurna
2) Sudah
mampu memahami tentang perbandingan
3) Banyak
menanyakan nama dan tempat, apa, dimana dan darimana
4) Sudah
banyak menggunakan kata-kata yang berawalan dan berakhiran
- Masa
usia 2tahun 6bulan sampai 6tahun
1) Sudah
dapat menggunakan kalimat majemuk serta anak kalimatnya
2) Tingkat
berpikir sudah lebih maju, banyak menanyakan soal waktu-sebab akibat melalui
pertanyaan, kapan, kemana, mengapa dan bagaimana.
Perkembangan Fase Akhir
Kanak-Kanak
Fase
akhir kanak-kanak yaitu masa sekolah dasar atau SD. Masa ini dialami oleh anak
usia 6tahun sampai masuk masa pubertas dan masa remaja yang berkisar pada usia
11 sampai 13tahun.
Perkembangan
fisik dan perkembangan bicara, lebih maju, lebih stabil dan meningkat. Dari
sisi perkembangan kognitif anak dapat berpikir, mengingat, belajar dan
berkomunikasi karena pemikirannya sudah logis. Fase akhir ini anak sudah mulai
mampu membedakan mana yang baik dan buruk, mana yang salah dan benar.
Pada
usia 10-12tahun, perhatian untuk membaca menjadi meningkat, materi bacaan
semakin luas. Anak laki-laki menyukai hal-hal yang sifatnya misterius dan kisah-kisah petualangan. Anak
perempuan menyukai cerita kehidupan seputar rumah tangga.
Pengaruh
dari teman bermain atau teman sebaya sangat besar bagi arah perkembangan anak,
baik yang bersifat positif maupun negatif.
Analisis
Pertumbuhan
dan perkembangan anak dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Keluarga sangat
berperan penting dalam perkembangan anak, orang tua, terutama ibu. Perkembangan
bahasa dan bicara biasanya diajarkan oleh orang terdekat yaitu lingkup
keluarga, sering orang mengatakan bahasa ibu karena diajarkan oleh ibu. Dalam
perkembangan anak, orang tua harus memperhatikan apa yang anak katakan dan
lakukan, dan jangan lupa untuk meresponnya. Orang tua juga harus meninjau
dengan siapa anak berteman atau bermain, karena lingkungan sangat berpengaruh
terhadap perkembangan si anak, baik yang bersifat positif maupun negatif.
Refleksi
Sewaktu kecil, saya lebih cepat berjalan daripada berbicara. Awal berjalan saya tidak rambatan ataupun ditetah bahasa jawanya. Saya lebih mandiri yaitu dengan berjalan jongkok. Tapi itu tidak berlangsung lama karena lama-lama saya dapat berjalan berdiri meskipun pada awalnya masih jatuh. Dalam berbicara saya dibimbing oleh ibu, tapi karena ibu saya harus bekerja, saya diasuh oleh adik dari ibu.
Sewaktu kecil, saya lebih cepat berjalan daripada berbicara. Awal berjalan saya tidak rambatan ataupun ditetah bahasa jawanya. Saya lebih mandiri yaitu dengan berjalan jongkok. Tapi itu tidak berlangsung lama karena lama-lama saya dapat berjalan berdiri meskipun pada awalnya masih jatuh. Dalam berbicara saya dibimbing oleh ibu, tapi karena ibu saya harus bekerja, saya diasuh oleh adik dari ibu.
0 komentar:
Post a Comment