Sunday, 20 April 2014

Fase Awal dan Fase Akhir Anak-Anak

Judul              : Psikologi Perkembangan
Penulis          : Dra. Wiji Hidayati, M.Ag dan Sri Purnami, S.Psi
Penerbit        : TERAS
Tahun            : 2008

Perkembangan Fase Awal Kanak-Kanak
            Fase awal kanak-kanak mulai usia 2-6 tahun, fase ini dimana anak masuk PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dan TK (Taman Kanak-kanak).
  1. Aspek-aspek perkembangan
1.     Perkembangan Fisik
Pada fase awal kanak-kanak, rata-rata pertumbuhan tinggi pada anak 6,25cm per tahun sedangkan untuk berat badan 2,5 sampai 3,5kg per tahun. Pada usia 6 tahun, kurang lebih berat badan harus mencapai 7 kali berat pada saat lahir.
Tulang dan otot anak mengalami tingkat pengerasan, otot menjadi lebih besar, kuat dan berat, sehingga badan anak lebih kurus meskipun berat badannya bertambah. Selain badan, gigi juga mengalami pertumbuhan yaitu selama 4-6bulan pertama pada masa awal kanak-kanak, 4 gigi bayi yang terakhir muncul yaitu geraham belakang. Akhir dari fase awal kanak-kanak biasanya memiliki 1 atau 2 gigi didepan dan beberapa celah dimana gigi dapat tumbuh kembali.

Masa Bayi

Judul              : Psikologi Perkembangan
Penulis          : Dra. Wiji Hidayati, M.Ag dan Sri Purnami, S.Psi
Penerbit        : TERAS
Tahun            : 2008
Perkembangan Fase Bayi
Masa bayi meliputi Masa Neonatal dan Masa Bayi.
Masa Neonatal
Ciri-ciri masa neonatal :
  1. Masa neonatal dibagi menjadi 2 :
a)    periode partunate (mulai saat kelahiran sampai 15-30menit sesudah kelahiran)
b)    periode neonate (dari pemotongan dan pengikatan tali pusar sampai akhir minggu ke-2)
  1. Penyesuaian diri bayi, menurut Harlock (1998), penyesuaian tersebut adalah, perubahan suhu, bernafas, menghisap dan menelan, alat pembuangan bayi. Sebelumnya hal ini dilakukan melalui tali pusar.
  2. Kemampuan sensorik bayi neonatal, meliputi penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan, kepekaan kulit.
  3. Refleks pada bayi, meliputi, a) breathing reflex (menghirup dan menghembuskan nafas); b) eyeblink reflex (menutup dan mengejapkan mata); c) puppilary reflex (menyempitkan pupil mata terhadap cahaya terang)

TAT (Thematic Apperception Test)

TAT merupakan sebuah tes untuk mengukur kepribadian seseorang secara umum lewat gambar dan cara dia berpikir atau kognitif. TAT diciptakan oleh Morgan dan Murray, dengan cara disediakan setumpuk kartu bergambar lalu seseorang tersebut disuruh memilih dan akan bercerita tentang gambar pada kartu tersebut. Kartu ini dikategorikan berdasarkan gender, B untuk Boys G untuk Girls dan M-L untuk Male and Female.
TAT juga mempunyai modifikasi yaitu CAT (Childrena’s Apperception Test), kertu ini digunakan pada anak-anak dan masih berhubungan dengan keluarga, seperti saudara kandung. Selain CAT ada juga MPST (Michigan Picture Story Test), yaitu hubungan anak-anak dengan orang tua, atau dengan teman-temannya. Ini bermaksud untuk melihat bagaimana hubungan anak ini dengan orang dewasa dan teman-temannya. Ada juga tes Make-A-Picture Story (MAPS) hampir sama dengan MPST.

Saturday, 19 April 2014

Neurobiologis Pecandu Film Porno

1. Pengertian
·        Kecanduan : saat tubuh atau pikiran kita dengan parahnya menginginkan atau memerlukan sesuatu agar bekerja dengan baik.
·         Pecandu adalah orang yang mengalami ketergantungan psikologis secara abnormal terhadap sesuatu, misalnya ; film porno, games, narkoba,dll.
·         Film porno adalah film yang dikategorikan mengandung unsur yang mengeksploitasi hubungan seksual dan aurat manusia.
·         Pecandu Film Porno adalah orang yang ketergantungan pada film porno, seorang pecandu film porno tidak akan bisa lepas, tidak akan nyaman,dan tenang jika tidak menonton film porno, semua aktivitasnya akan terganggu, belajar menjadi malas, sering menyendiri, tidak bersosialisasi dengan lingkungan.
2. Analisis Neurobiologis
Ø  Akibat pada Otak à ( Bagian otak yang rusak akibat film porno? )
Akibat menonton film porno terhadap kerusakan otak lebih berbahaya dari mengkonsumsi narkoba karena menonton film porno bisa merusak lima bagian otak sedangkan mengkonsumsi narkoba hanya merusak tiga bagian otak. Menonton film porno juga mengakibatkan kerdilnya otak, begitu pula yang telah disampaikan oleh ahli bedah syaraf RS San Antonio, Amerika Serikat, Donald L. Hilton Jr, MD ketika mengisi seminar tentang Dampak Pornografi Terhadap Kerusakan Otak di Jakarta bahwa adiksi (kecanduan) dapat mengakibatkan otak bagian tengah depan yang disebut Ventral Tagmental Area (VTA) secara fisik mengecil. Penyusutan jaringan otak yang memproduksi dopamine bahan kimia pemicu rasa senang  dapat menyebabkan kekacauan kerja neurotransmiter yakni zat kimia otak yang berfungsi sebagai pengirim pesan.
"Pornografi menimbulkan perubahan konstan pada neorotransmiter dan melemahkan fungsi kontrol. Ini yang membuat orang-orang yang sudah kecanduan tidak bisa lagi

Hubungan Tasawuf dan Psikologi

KATA PENGANTAR
Bismillahirohmanirrohim

Segala puji dan syukur kami panjatkan hanya untuk Allah SWT yang telah memberikan anugerah kehidupan, lindungan dan ilmu yang membuat kita lebih paham tujuan kita hidup di dunia. Dan dengan Rahmat-Nya kami bisa menyusun makalah ini. Tak lupa Shalawat serta salam selalu kita sampaikan kepada nabi Muhammad saw.yang telah memberikan keteladan hidup dan akhlak yang terbaik bagi umatnya.

Kami juga mengucapkan terimakasih banyak kepada pihak – pihak yang telah membantu proses pembuatan makalah ini, diantaranya :

1.      Bapak M. Johan Nasrul Huda,S,Psi.,M.Si. selaku Dosen Mata Kuliah Tauhid.
2.      Bapak dan Ibu kami yang telah memberikan bantuan materiil dan non materiil
3.      Teman – teman fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora
4.      Pihak – pihak yang tidak bisa kami sebu tkan satu persatu.

Dalam penulisan makalah kali ini, penulis membahas tentang Hubungan Tasawuf dan Psikologi. Penulis  berharap hasil tulisan ini mampu memberi manfaat untuk pembaca sekalian. Seperti yang kita tahu sejak dahulu ilmuwan sudah berupaya untuk melakukan perpaduan antara ilmu pengetahuan dengan agama. Tidak hanya dalam sains, dalam ilmu terapan lain yang dianggap memiliki kesamaan juga menjadi populer untuk disandingkan. Psikologi dengan taswauf misalnya. Keduanya dipandang memilki kesepahaman dalam mengartikan manusia. Pembahasan mengenai tasawuf dalam psikologi memang sudah menjadi trending topic pada masa itu. Bukan hanya keberadaan tasawuf yang paling mendekati psikologi, melainkan karena dua konsentrasi ini sejalan dengan perpaduan orientasi pembahasan, yaitu antroposentris.
Banyak hal yang akan dikaji dalam bab selanjutnya, terutama mengenai poin – poin yang sama antara tasawuf dan psikologi. Dilihat dari cara pandang, nilai spiritual yang dikaji serta pendapat yang mengokohkan keduanya.
Semoga apa yang tertulis dalam makalah ini bermanfaat untuk penulis pribadi khususnya, dan umumnya untuk pembaca sekalian. Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan, oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat kami butuhkan guna penyempurnaan penulisan selanjutnya. Atas dukungan dan kerjasama pembaca sekalian kami ucapkan terimaksih.