Tuesday, 15 October 2013

Otak Sehat vs Otak Normal



Pada hari Senin, 23 September 2013 di Makassar, Sulawesi Selatan, Neurosains Indonesia menggelar kegiatan yang membahas "From Neuron to Nation", bagaimana membuat otak normal menjadi otak sehat.
        Menurut Prof. Moh Hasan Machfoed Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (Perdossi), fungsi otak tidak akan berjalan dengan baik tanpa keterlibatan neuron sebagai inti sistem saraf. Otak sehat bukan sekedar normal, melainkan berfungsinya  neuron yang memungkinkan otak bekerja dengan baik, sehingga baiknya fungsi neuron akan mencerminkan baiknya karakter suatu bangsa.
Maksudnya adalah pembentukan karakter suatu bangsa berkaitan dengan fungsi neuron yang membuat otak seseorang dapat berpikir sehat.
           Otak normal (Normal Brain) membantu kita dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Orang biasa bisa kita anggap mempunyai otak yang normal karena orang tersebut melakukan aktivitas seperti manusia yang normal. Namun otak normal belum bisa dikatakan baik karena terkadang apa yang kita anggap itu normal belum tentu menurut orang lain itu normal dan baik. Contoh guru yang memalsukan ijazah untuk mendapatkan keuntungan bagi dirinya sendiri, guru yang seharusnya sebagai pengajar moral tetapi berkelakuan menyimpang dari moralitas.
            Otak sehat (Healthy Brain) memiliki makna yang berbeda dengan otak normal. Untuk mendapatkan otak yang sehat tidak hanya menjaga fungsi otak pada semestinya. Otak sehat harus memiliki fungsi yang lebih dari otak normal. Fungsi yang dimaksud tersebut berkaitan dengan spiritualitas.
Di dalam otak kita terdapat prefrontal cortex atau lobus frontal. Prefrontal cortex terletak pada bagian depan kepala atau dahi. Prefrontal cortex merupakan bagian otak untuk mengatur spiritualitas seseorang. Maksud spiritualitas disini bisa dicontohkan dengan berpuasa. Ketika berpuasa, kita melatih prefrontal cortex untuk bekerja lebih baik. Tiga hawa nafsu yang dimiliki manusia makan, minum, dan birahi apabila sudah terbiasa dikendalikan oleh prefrontal cortex, manusia akan semakin mudah mengendalikan hawa nafsunya.
             Selain berpuasa, shalat juga dapat menyehatkan otak kita. Apabila kita shalat dengan khusuk, dapat mengembalikan produksi endorphin yang membuat kita merasa senang dan bahagia, memperkuat sistem kekebalan tubuh (sistem imun) serta dapat menurunkan kadar kortisol dalam  darah. Kortisol berpengaruh terhadap gula darah, kolesterol dll. Meningkatnya kadar kortisol dapat menyebabkan obesitas dan darah tinggi.

Sumber: