Tuesday 20 June 2017

Pengaruh Usia dan Pengalaman Kerja Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui pengaruh usia dan pengalaman kerja terhadap produktivitas tenaga kerja di Kota Yogyakarta tahun 2017. Metode penelitian ini adalah quota purposive sampling dengan pendekatan analisis kuantitatif. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Data diolah dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS (Statistical Package for Social Science).  Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel usia dan pengalaman kerja berpengaruh signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja.
Kata kunci:  Usia, Pengalaman Kerja, Produktivitas
A.    LATAR BELAKANG MASALAH
Pembangunan sektor industri di Indonesia semakin meningkat, yang dibuktikan dengan adanya perusahaan baru yang bermunculan. Mengutip dari artikel detik.com, Badan Pusat Statistik (BPS) telah melakukan Sensus Ekonomi 2016 dengan hasil jumlah perusahaaan di Indonesia tercatat ada sebanyak 26,7 juta. Artinya, ada 3,98 juta perusahaan baru dalam 10 tahun terakhir. Kecuk Suhariyanto menambahkan dalam konferensi pers di Gedung BPS, bahwa jumlah perusahaannya banyak, tetapi kecil-kecil (Kamis, 27/4/2017).
Dalam perekrutan karyawannya sebuah perusahaan pasti akan memilih SDM (Sumber Daya Manusia) yang berkualitas sesuai dengan kualifikasi dari perusahaan masing-masing. Dalam pencarian SDM, mayoritas perusahaan mempertimbangkan hal-hal tertentu misalnya usia dan pengalaman kerja. Faktor usia pasti diperhatikan oleh perusahaan yang bergerak di bidang industri jasa, karena industri jasa kurang lebih mengutamakan pelayanan langsung kepada konsumen. Usia juga diperkirakan mempengaruhi produktivitas seseorang dalam bekerja. Usia tenaga kerja cukup menentukan keberhasilan dalam melakukan suatu pekerjaan, baik sifatnya fisik maupun non fisik. Pada umumnya, tenaga kerja yang berumur tua mempunyai tenaga fisik yang lemah dan terbatas, sebaliknya tenaga kerja yang berumur muda mempunyai kemampuan fisik yang kuat (Amron, 2009).

Untuk pengalaman kerja, sebuah perusahaan akan lebih tertarik dengan calon karyawan yang sudah memiliki pengalaman kerja terkecuali perusahaan yang memang menginginkan SDM baru dengan sebutan fresh graduate atau yang baru saja lulus dari bangku perkuliahan. Dewasa ini pengalaman kerja sangat diperlukan, dimana perusahaan pencari tenaga kerja lebih mengutamakan tenaga kerja yang memiliki pengalaman di bidang pekerjaan tersebut. Diperkirakan bahwa dengan pengalaman kerja pencari kerja lebih sanggup untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai, selain itu pengalaman kerja menggambarkan pengetahuan pasar kerja. Dengan memiliki pengalaman kerja didukung tingkat pendidikan yang tinggi, maka tenaga kerja akan mempunyai lebih banyak kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan (Sutomo, dkk, 1999). Calon karyawan yang sudah mempunyai pengalaman kerja dapat dikelompokkan menjadi tiga:
1.      Tipe “Pemburu”
Seseorang yang mencari pekerjaan untuk mendapatkan promosi atau jabatan dengan bayaran yang lebih tinggi.
2.      Tipe “Pengubah”
Seseorang yang mencari peruntungannya di lapangan kerja yang berbeda.
3.      Tipe “Pelari”
Seseorang yang hanya karena membenci bos atau manager sebelumnya dan memutuskan untuk harus berhenti bekerja.
Meskipun calon karyawan mempunyai pengalaman kerja, perusahaan tetap harus berhati-hati dan selektif dalam memilih.
Peneliti ingin mengetahui apakah usia dan pengalaman kerja dapat mempengaruhi produktivitas tenaga kerja. Oleh karena itu peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Usia dan Pengalaman Kerja  Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja di Kota Yogyakarta”.
B.     RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang dan keterangan di atas, peneliti merumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1.      Apakah usia berpengaruh positif terhadap produktivitas tenaga kerja di Kota Yogyakarta?
2.      Apakah pengalaman kerja berpengaruh positif terhadap produktivitas tenaga kerja di Kota Yogyakarta?
3.      Apakah usia dan pengalaman kerja berpengaruh positif terhadap produktivitas tenaga kerja di Kota Yogyakarta?
C.    DASAR TEORI
TENAGA KERJA
Berdasarkan UU No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, yang dimaksud dengan tenaga kerja adalah  Setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau  jasa, baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.  Penduduk usia kerja menurut Badan Pusat Statistik (2008) dan sesuai dengan yang disarankan oleh  International Labor Organization  (ILO) adalah penduduk usia 15 tahun ke atas yang dikelompokkan ke dalam angkatan  kerja dan bukan angkatan kerja. BPS (Badan Pusat Statistik) membagi tenaga kerja (employed) atas 3 macam, yaitu:
1. Tenaga kerja penuh (full employed), adalah tenaga kerja yang mempunyai
jumlah jam kerja > 35 jam dalam seminggu dengan hasil kerja tertentu sesuai
dengan uraian tugas.
2. Tenaga kerja tidak penuh atau setengah pengangguran (under employed),
adalah tenaga kerja dengan jam kerja < 35 jam seminggu.
4.      Tenaga kerja yang belum bekerja atau sementara tidak bekerja (unemployed), adalah tenaga kerja dengan jam kerja 0 > 1 jam per minggu.
PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA
Produktivitas kerja karyawan bagi suatu perusahaan sangatlah penting sebagai alat pengukur keberhasilan dalam menjalankan usaha. Karena semakin  tinggi produktivitas kerja karyawan dalam perusahaan, berarti laba perusahaan dan produktivitas akan meningkat. Produktivitas menurut Sudomo (1993), mempunyai berbagai pengertian antara lain yang terpenting adalah sebagai berikut:
1. Produktivitas tidak lain rasio dari apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan faktor produksi yang digunakan (input).
2. Produktivitas pada dasarnya adalah sesuatu sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini.
3. Produktivitas mengikutsertakan pendayagunaan secara terpadu sumber daya manusia dan ketrampilan barang modal, teknologi, manajemen, informasi, energi dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas semesta/total.
4. Produktivitas adalah kekuatan pendorong (driving force) untuk mewujudkan kualitas hidup, pertumbuhan ekonomi dan kemajuan sosial yang pada hakekatnya sasaran pembangunan nasional kita. Dengan perkataan lain produktivitas mendorong pertumbuhan, dan pertumbuhan adalah kemajuan. Untuk suatu negara ukurannya adalah Gross Domestik.
Produktivitas tenaga kerja dapat dilihat dari nilai produksi. Nilai produksi adalah tingkat produksi atau keseluruhan jumlah barang yang merupakan hasil akhir proses produksi pada suatu unit usaha yang selanjutnya akan dijual atau sampai ke tangan konsumen (Sudarsono, 1990).
USIA
Menurut Hoetomo (2005) mur adalah lamanya hidup seseorang dalam tahun yang dihitung sejak dilahirkan.
Hubungan antara Usia dengan Produktivitas Tenaga Kerja 
Umur tenaga kerja cukup menentukan keberhasilan dalam melakukan suatu pekerjaan, baik sifatnya fisik maupun non fisik. Pada umumnya, tenaga kerja yang berumur tua mempunyai tenaga fisik yang lemah dan terbatas, sebaliknya tenaga kerja yang berumur muda mempunyai kemampuan fisik yang kuat (Amron, 2009).
PENGALAMAN KERJA
Menurut Ranupandojo (1984), mengemukakan pengalaman kerja adalah ukuran tentang lama waktu atau masa kerja yang telah ditempuh seseorang dapat memahami tugas-tugas suatu pekerjaan dan telah melaksanakan dengan baik.
Hubungan antara Pengalaman Kerja dengan Produktivitas Tenaga Kerja 
Pengalaman kerja tercermin dari pekerja yang memiliki kemampuan bekerja pada tempat lain sebelumnya. Semakin banyak pengalaman yang didapatkan oleh seorang pekerja akan membuat pekerja semakin terlatih dan terampil dalam melaksanakan pekerjaannya (Amron,  2009).
D.    METODOLOGI
Variabel-variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel dependen (tergantung) dan variabel independen (bebas). Indikator yang diterapkan untuk masing-masing variabel tersebut adalah:
1.  Variabel Terikat (Dependen Variable)
Produktivitas tenaga kerja (Y).
2.  Variabel Bebas (Independen Variable)
a. Usia (X1)
b. Pengalaman Kerja (X2)
Metode pengambilan sampel menggunakan  quota purposive sampling, yaitu peneliti menggunakan pertimbangan sendiri secara sengaja dalam memilih anggota populasi yang dianggap dapat memberikan informasi yang diperlukan atau unit sampel yang sesuai dengan ciri-ciri, sifat, atau karakteristik tertentu yang merupakan ciri-ciri pokok populasi (Suharsimi Arikunto, 2002). Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui kuesioner  online, dengan menggunakan lima skala likert. Kuesioner disebar ke tenaga kerja/karyawan yang bekerja di Kota Yogyakarta berjumlah 30 responden dengan sistem acak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (independen) yaitu usia dan pengalaman kerja.
E.     HASIL DAN PEMBAHASAN
Responden pada penelitian ini berjumlah 30 orang yaitu laki-laki berjumlah 16 orang dan perempuan berjumlah 14 orang. Penelitian ini menggunakan analisis data regresi linear berganda.
Uji Validitas
Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Usia
124,53
475,499
-,041
,758
Lama Kerja
124,37
462,861
,168
,754
Produktivitas
65,50
122,741
,989
,898
Q1
123,40
451,214
,492
,744
Q2
124,33
448,092
,554
,742
Q3
123,60
461,628
,272
,751
Q4
123,77
447,840
,518
,742
Q5
122,70
448,148
,540
,742
Q6
122,67
449,954
,492
,743
Q7
123,23
436,875
,774
,734
Q8
123,20
443,062
,700
,738
Q9
123,00
451,310
,630
,743
Q10
122,53
442,464
,848
,737
Q11
122,97
447,620
,781
,740
Q12
122,87
445,499
,752
,739
Q13
122,80
447,200
,693
,741
Q14
122,87
449,085
,816
,741
Q15
122,27
446,616
,764
,740
Q16
123,07
451,168
,628
,743
Q17
122,37
451,689
,674
,743

Dari hasil output diatas, nilai ini kita bandingkan dengan nilai r tabel, r tabel dicari pada signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n) = 30, maka didapat r tabel sebesar 0,3610.
      Dari hasil analisis dapat dilihat bahwa untuk usia, lama kerja, dan Q3 nilai kurang dari 0,3610. Karena koefisien korelasi pada usia, lama kerja, dan Q3 nilainya kurang dari 0,3610 maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut tidak valid. Sedangkan pada instrumen lainnya nilainya lebih dari 0,3610 dan dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut valid.
      Uji Reliabilitas
Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Produktivitas
58,10
109,955
,996
,921
Q1
116,00
428,069
,486
,743
Q2
116,93
424,616
,558
,741
Q4
116,37
424,102
,527
,741
Q5
115,30
423,321
,574
,740
Q6
115,27
427,995
,461
,743
Q7
115,83
414,489
,760
,733
Q8
115,80
419,338
,713
,736
Q9
115,60
427,145
,653
,741
Q10
115,13
418,671
,866
,735
Q11
115,57
424,737
,769
,739
Q12
115,47
421,982
,760
,738
Q13
115,40
423,490
,705
,739
Q14
115,47
425,844
,813
,740
Q15
114,87
423,499
,760
,739
Q16
115,67
427,678
,631
,742
Q17
114,97
428,102
,680
,742
Karena ada tiga instrumen yang tidak valid maka instrumen tersebut harus dihapus, kemudian hanya memasukkan instrumen yang valid saja yaitu lebih dari 0,3610 seperti data diatas.
Uji Normalitas
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual
N
30
Normal Parametersa,b
Mean
,0000000
Std. Deviation
10,58290239
Most Extreme Differences
Absolute
,139
Positive
,110
Negative
-,139
Test Statistic
,139
Asymp. Sig. (2-tailed)
,144c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

Dari output di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi (Asymp.Sig 2-tailed) sebesar 0,144. Karena signifikansi lebih dari 0,05 (0,144 > 0,05), maka nilai residual tersebut telah normal. 
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t
Sig.
Collinearity Statistics
B
Std. Error
Beta
Tolerance
VIF
1
(Constant)
61,423
7,556

8,129
,000


Usia
-1,655
3,431
-,093
-,482
,633
,955
1,047
Lama Kerja
1,406
1,502
,181
,936
,357
,955
1,047
a. Dependent Variable: Produktivitas
Dari hasil di atas dapat diketahui nilai variance inflation factor (VIF) kedua variabel yaitu usia dan pengalaman kerja adalah 1,047 lebih kecil dari 10 dan Tolerance lebih dari 0,100, sehingga bisa disimpulkan bahwa antar variabel independen tidak terjadi persoalan multikolinearitas.
Uji Heteroskeditas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t
Sig.
Collinearity Statistics
B
Std. Error
Beta
Tolerance
VIF
1
(Constant)
8,153
5,147

1,584
,125


Usia
1,410
2,338
,113
,603
,551
,955
1,047
Lama Kerja
-1,699
1,023
-,311
-1,660
,108
,955
1,047
a. Dependent Variable: ABS_RES

Dari output di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi ketiga variabel independen lebih dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi.



Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1
,185a
,034
-,037
10,968
2,019
a. Predictors: (Constant), Lama Kerja, Usia
b. Dependent Variable: Produktivitas

Dari hasil output di atas didapat nilai DW yang dihasilkan dari model regresi adalah 2,019.
Uji Regresi Linear Berganda
A.    Analisis Korelasi Berganda
Model Summaryb
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1
,185a
,034
-,037
10,968
a. Predictors: (Constant), Lama Kerja, Usia
b. Dependent Variable: Produktivitas

Berdasarkan tabel di atas diperoleh angka R sebesar 0,185. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang sangat rendah antara usia dan pengalaman kerja terhadap produktivitas tenaga kerja.
B.     Analisis Determinasi
Model Summaryb
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1
,185a
,034
-,037
10,968
a. Predictors: (Constant), Lama Kerja, Usia
b. Dependent Variable: Produktivitas

Berdasarkan tabel di atas diperoleh angka R2 (R Square) sebesar 0, 34 atau (34%). Hal ini menunjukkan bahwa prosentase sumbangan pengaruh variabel independen (usia dan lama kerja) terhadap variabel dependen (produktivitas) sebesar 34%. Atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model (usia dan lama kerja) mampu menjelaskan sebesar 34% variasi variabel dependen (produktivitas). Sedangkan sisanya sebesar 66% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.
C.    Uji Koefisien
ANOVAa
Model
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
1
Regression
115,530
2
57,765
,480
,624b
Residual
3247,937
27
120,294


Total
3363,467
29



a. Dependent Variable: Produktivitas
b. Predictors: (Constant), Lama Kerja, Usia

                                   Berdasarkan tabel diatas diperoleh F hitung sebesar 0,480. Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95%, a = 5%, df 1 (jumlah variabel–1) = 2, dan df 2 (n-k-1) atau 30-2-1  = 27 (n adalah jumlah kasus dan k adalah jumlah variabel independen), hasil diperoleh untuk F tabel sebesar 3,354.
- Ho diterima bila F hitung < F tabel
- Ho ditolak bila F hitung > F tabel
                      Nilai F hitung > F tabel (0,4805 > 3,354), maka Ho diterima.
                    Karena F hitung > F tabel (0,4805 > 3,354), maka Ho diterima, artinya tidak ada pengaruh secara signifikan antara  usia dan lama kerja secara bersama-sama terhadap terhadap produktivitas.

D.    Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t
Sig.
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
61,423
7,556

8,129
,000
Usia
-1,655
3,431
-,093
-,482
,633
Lama Kerja
1,406
1,502
,181
,936
,357
a. Dependent Variable: Produktivitas
Pengujian koefisien regresi variabel usia
         Ho : Secara parsial tidak ada pengaruh signifikan antara usia dengan produktivitas.
         Ha : Secara parsial ada pengaruh signifikan antara usia dengan produktivitas.
            Berdasarkan tabel  diperoleh t hitung sebesar -0,482 dan hasil diperoleh untuk F tabel sebesar 2,051.
                                      Ho diterima jika -t tabel < t hitung < t tabel
            Ho ditolak jika -t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel
Nilai -t hitung < -t tabel (-0,482 < -2,051) maka Ho ditolak
Oleh karena nilai -t hitung > -t tabel (-0,482 < -2,051) maka Ho diterima, artinya secara parsial ada pengaruh signifikan antara usia dengan produktivitas.

Pengujian koefisien regresi variabel lama kerja/pengalaman kerja
         Ho : Secara parsial tidak ada pengaruh signifikan antara lama kerja dengan produktivitas.
         Ha : Secara parsial ada pengaruh signifikan antara lama kerja dengan produktivitas.
            Berdasarkan tabel  diperoleh t hitung sebesar 0,181 dan hasil diperoleh untuk F tabel sebesar 2,051.
                                      Ho diterima jika -t tabel £ t hitung £ t tabel
            Ho ditolak jika -t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel
Nilai -t hitung < -t tabel (0,1812 < 2,051) maka Ho ditolak
Oleh karena nilai -t hitung > -t tabel (0,181 < 2,051) maka Ho diterima, artinya secara parsial ada pengaruh signifikan antara lama kerja dengan produktivitas.


DAFTAR PUSTAKA
Luh Sri Kumbadewi, I Wayan Suwendra 1, Gede Putu Agus Jana Susila 2 (2016). “Pengaruh Umur, Pengalaman Kerja, Upah, Teknologi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan”. Volume 4, 11 Juni 2017.
Satrio Adi Setiawan (2010). Pengaruh Umur, Pendidikan, Pendapatan, Pengalaman Kerja Dan Jenis Kelamin Terhadap Lama Mencari Kerja Bagi Tenaga Kerja Terdidik Di Kota Magelang. Semarang: Universitas Diponegoro.
Adya Dwi Mahendra (2014). Analisis Pengaruh Pendidikan, Upah, Jenis Kelamin, Usia dan Pengalaman Kerja Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja. Semarang: Universitas Diponegoro.




0 komentar:

Post a Comment